Canggihnya GPT Open AI dari OpenAI: Apa itu dan Bagaimana Bekerja?
Kamu pernah mendengar tentang OpenAI? OpenAI adalah sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk mengembangkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dengan cara yang aman. Pada tahun 2020, OpenAI merilis salah satu produk terbarunya, yaitu GPT-3 atau Generative Pre-trained Transformer 3. GPT-3 merupakan salah satu software AI terbaru yang diklaim sebagai yang terbesar dan paling canggih hingga saat ini. Lalu apa itu GPT-3 dan bagaimana cara kerjanya?
GPT-3 adalah sebuah program AI yang digunakan untuk menghasilkan teks secara natural dan otomatis. GPT-3 mampu menghasilkan teks dengan terstruktur dan sesuai dengan konteks yang dimasukkan. “GPT-3 memiliki kemampuan untuk menghasilkan teks yang sangat persuasif dan tidak dapat dibedakan dari teks yang ditulis oleh manusia,” kata Adama J. Sadowski, seorang peneliti di Center for Security and Emerging Technology di Georgetown University.
GPT-3 menggunakan teknologi Deep Learning atau pembelajaran mendalam. Pembelajaran mendalam memungkinkan program AI untuk membaca dan memproses data dengan lebih baik dan akurat. “GPT-3 dibuat dengan menggunakan pembelajaran mendalam yang melibatkan miliaran parameter untuk menghasilkan teks yang natural. Ini berarti bahwa kemampuan program untuk menghasilkan teks yang sama persis seperti manusia,” kata Sebastian Thrun, salah satu pendiri Google X.
Cara kerja GPT-3 memungkinkan program untuk menghasilkan teks yang natural dan akurat adalah dengan mempelajari data bahasa manusia yang telah disimpan di dalamnya. “GPT-3 diawali dengan mempelajari ratusan juta dokumen sumber yang telah digunakan oleh manusia selama beberapa puluh tahun terakhir,” kata Janelle Shane, seorang peneliti di University of California, San Diego.
GPT-3 juga dilengkapi dengan kemampuan berbicara layaknya seorang manusia. Ini memungkinkan program untuk menghasilkan teks yang lebih persuasif dan alami. “GPT-3 mampu membuat teks yang sama seperti seseorang yang benar-benar sedang berbicara dengan seseorang yang membaca teks tersebut,” kata Thrun.
Namun, mengembangkan software AI seperti GPT-3 juga memiliki risiko mengingat kemampuan program untuk menghasilkan teks yang sangat persuasif dan tidak dapat dipisahkan dengan teks yang ditulis oleh manusia. Oleh karena itu, OpenAI telah memperkenalkan sistem kontrol dan etika untuk GPT-3. “Kami selalu mempertimbangkan implikasi etika dan keamanan dari teknologi AI sebelum kami merilis produk-produk kami,” kata Sam Altman, pendiri OpenAI.
GPT-3 dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti membangun chatbot, melakukan analisis teks, bahkan menghasilkan tulisan jurnalistik yang berkualitas. GPT-3 juga dapat membantu dalam menghasilkan konten untuk platform media sosial seperti Twitter dan Facebook. Meskipun demikian, potensi penggunaannya harus dipertimbangkan dengan hati-hati untuk menghindari penyebaran berita palsu atau informasi yang salah.
Dapat disimpulkan, GPT-3 adalah software AI yang sangat canggih dan mampu menghasilkan teks yang natural dan otomatis. Meskipun begitu, penggunaannya harus dipertimbangkan secara cermat untuk menghindari risiko penggunaan yang salah. OpenAI telah memperkenalkan pengawasan dan etika dalam pengembangan GPT-3 untuk meminimalisir risiko dan memastikan keamanan penggunaannya.